I principi fondamentali della sungaitoto

Meski 'rasa' yang ditawarkan di dalam buku ini berbeda dari buku kisah Toto Chan ketika masih kecil. Namun, travel journal yang ditulis oleh Toto Chan saat berkunjung ke beberapa negara yang tengah dilanda perang, kelaparan dan kekeringan tersebut, menjadi sebuah kisah perjalanan yang menyedihkan, menegangkan sekaligus mengharukan.

Betapa sia-sianya perang. Betapa bodohnya orang-orang dewasa. Betapa payahnya kita yang tak pernah cukup peduli karena perut kita selalu kenyang dan tidur kita selalu nyenyak...

Green Lovers, plant your very own favourite tree. Pick one at the nursery beside the Indian mega-temple here. You can also get 'arranged'set of flower just outside the temple gate for your prayer.

Aku tahu betapa banyaknya alasan untuk berperang, tapi aku tak bisa berhenti memikirkan betapa banyaknya nyawa anak-anakk dan air mata para ibu yang bisa diselamatkan jika hal semacam ini tidak terjadi. Aku akan terus mengatakannya: perang benar-benar kejam.

Benarlah itu kedamaian adalah kondisi keberjayaan bagi kemanusiaan. Umat manusia senantiasa menunggu kondisi madani, membuatnya menjadi nyata setidaknya perlu disisipkan dalam cita-cita kehidupan kita.

Kuakui mengerikan melihat Fotografia-foto tersebut dan membaca tulisan ini. tapi kenyataan yang terjadi adalah aku tak bisa melepaskan buku ini sampai pada halaman terakhir.

proveniente da kurun kekinian, banyak sekolah psikologi serta neurobiologi menjajakan teori-teori perihal penerjemahan dan kepentingan mimpi.

saya menangis tra beberapa kisah. saya malu membaca beberapa cerita, karena selalu mengeluh untuk hal yang teryata bukan apa-apa dibandingkan persoalan yang dihadapi anak-anak dalam buku ini.

Sedikit atau banyak, demi kepentingan atau bukan, peperangan selalu membuahkan perih dan kesakitan. Dibuku ini juga ditampilkan beberapa negara yang menjadi daerah konflik akibat perang saudara.

Semoga anak-anak Indonesia bisa menikmati suasana aman dan tenteram demi masa depan yang lebih baik...amin...

Eventually we got to river level, thankful to splash some cool water onto ourselves. The first rapid was a simple boof, across a thick log which basically formed the drop. It was nothing to worry about so I went first and took a few photos, which was difficult to do because of the strong contrasts.

- Betapa seringnya kita merengek dan mengeluh menghadapi masalah sepele atau rasa sakit, anak-anak di Tanzania bahkan tidak pernah menangis atas rasa sakit mereka.

- tra saat kita malas untuk belajar, anak-amal di Vietnam bahkan tidak punya kesempatan untuk belajar dan mereka harus bekerja sejak kecil.

Stay away… Getting to the waterfalls principio didn’t pose a problem and I admired the view from the cool pool below. The first drop was high, maybe some 18 to 20m, then there was a few metres before another smaller slanted drop of about 2 or 3m and then a small pool about sungai toto four metres long and then the final drop of about 18m. The volume was quite low. I looked at it and almost immediately decided this waterfall did not have my name on it. If it had triple or quadruple the volume I would have considered it but the margin for error was slim and wheelchairs don’t appeal to me.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *